Penggunaan aplikasi mobile banking atau M-Banking telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang. Dengan kemudahan akses di mana saja dan kapan saja, aplikasi ini menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern. Namun, menggunakan WiFi publik untuk mengakses aplikasi perbankan bisa sangat berisiko. WiFi publik sering kali menjadi target empuk bagi peretas yang mencoba menyusupkan malware atau melakukan serangan phishing.
Daftar Isi
- 1 Bahaya Menggunakan WiFi Publik untuk Mobile Banking
- 2 Tips Aman Menggunakan Mobile Banking dengan WiFi Publik
- 2.1 1. Gunakan VPN (Virtual Private Network)
- 2.2 2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
- 2.3 3. Periksa Keamanan Situs Web
- 2.4 4. Hindari Jaringan WiFi yang Tidak Aman
- 2.5 5. Perbarui Perangkat Lunak
- 2.6 6. Gunakan Aplikasi Perbankan Resmi
- 2.7 7. Matikan Koneksi Otomatis ke WiFi
- 2.8 8. Gunakan Fitur Keamanan Tambahan di Aplikasi Perbankan
- 2.9 9. Edukasi Diri tentang Keamanan Siber
- 3 Kesimpulan
Bahaya Menggunakan WiFi Publik untuk Mobile Banking
Ada beberapa ancaman yang dapat mengintai saat Anda mengakses aplikasi mobile banking melalui WiFi publik. Ancaman-ancaman ini meliputi:
Phishing dan Malware
Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi dan nomor kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas yang terpercaya dalam komunikasi elektronik. Malware, di sisi lain, adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer.
Phishing sering kali dilakukan melalui email atau pesan teks yang tampak berasal dari bank atau lembaga keuangan terpercaya. Pesan tersebut biasanya berisi tautan yang mengarahkan pengguna ke situs web palsu yang menyerupai situs resmi bank. Begitu pengguna memasukkan informasi login atau data pribadi mereka, peretas akan mendapatkan akses penuh ke akun perbankan korban.
Malware, seperti keylogger atau trojan, dapat terpasang secara diam-diam di perangkat melalui unduhan yang tampaknya tidak berbahaya. Setelah terpasang, malware ini dapat mencuri informasi sensitif, seperti kata sandi atau nomor rekening, dan mengirimkannya ke peretas.
Serangan Man-in-the-Middle (MITM)
Serangan Man-in-the-Middle (MITM) adalah jenis serangan siber di mana penyerang menyusup dan memantau komunikasi antara dua pihak yang berkomunikasi langsung. Saat terhubung ke WiFi publik, risiko terkena serangan MITM sangat tinggi. Penyerang dapat mencuri informasi sensitif atau bahkan memodifikasi data yang dikirim dan diterima.
Pada serangan MITM, penyerang biasanya membuat jaringan WiFi palsu dengan nama yang mirip dengan jaringan publik yang sah. Pengguna yang tidak waspada akan terhubung ke jaringan palsu tersebut, memberikan akses penuh kepada penyerang untuk memantau dan mencuri informasi yang dikirimkan melalui jaringan.
Tips Aman Menggunakan Mobile Banking dengan WiFi Publik
Untuk mengurangi risiko saat menggunakan mobile banking dengan WiFi publik, berikut adalah beberapa tips keamanan yang dapat Anda terapkan:
1. Gunakan VPN (Virtual Private Network)
VPN mengenkripsi koneksi internet Anda, menjaga data yang dikirim dan diterima tetap aman. Ini melindungi informasi sensitif dari peretas meskipun Anda menggunakan WiFi publik. Selain itu, VPN juga menyembunyikan alamat IP asli Anda dan menggantinya dengan alamat IP dari server VPN, membuat aktivitas online Anda lebih anonim dan sulit dilacak. VPN juga dapat mencegah serangan man-in-the-middle dengan mengenkripsi komunikasi antara perangkat Anda dan server perbankan.
VPN bekerja dengan menciptakan “terowongan” aman antara perangkat Anda dan server VPN. Semua data yang dikirimkan melalui terowongan ini dienkripsi, sehingga sulit bagi peretas untuk memantau atau mencuri informasi. Ada banyak layanan VPN yang tersedia, baik yang gratis maupun berbayar, namun disarankan untuk menggunakan layanan VPN berbayar yang terpercaya untuk mendapatkan keamanan dan kecepatan yang optimal.
2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Otentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun perbankan Anda. Setiap kali Anda masuk ke akun, Anda memerlukan kode tambahan yang dikirimkan ke ponsel Anda. Dengan cara ini, meskipun peretas berhasil mendapatkan kata sandi Anda, mereka tetap tidak dapat mengakses akun Anda tanpa kode tambahan tersebut.
2FA dapat diaktifkan melalui aplikasi perbankan atau pengaturan keamanan di situs web bank Anda. Selain menggunakan kode yang dikirimkan melalui SMS, beberapa bank juga menyediakan opsi untuk menggunakan aplikasi otentikasi seperti Google Authenticator atau Authy, yang menghasilkan kode keamanan secara otomatis.
3. Periksa Keamanan Situs Web
Pastikan situs web perbankan Anda menggunakan protokol HTTPS, yang ditandai dengan “https://” di awal URL. HTTPS memastikan semua data yang ditransmisikan antara browser Anda dan server situs web dienkripsi, sehingga lebih sulit bagi peretas untuk mengakses atau memodifikasi informasi yang Anda kirimkan.
Untuk memeriksa keamanan situs web, Anda juga dapat mencari ikon gembok di bilah alamat browser. Jika ikon gembok berwarna hijau atau terkunci, itu menandakan bahwa situs web tersebut aman dan menggunakan enkripsi yang kuat untuk melindungi data Anda. Sebaliknya, jika ada peringatan atau ikon gembok berwarna merah, hindari memasukkan informasi sensitif di situs tersebut.
4. Hindari Jaringan WiFi yang Tidak Aman
Jangan gunakan jaringan WiFi yang tidak memerlukan kata sandi atau yang terlihat mencurigakan. Pilih jaringan yang lebih terpercaya seperti yang disediakan oleh kafe atau hotel terkemuka. Jaringan yang aman biasanya memerlukan kata sandi dan menggunakan enkripsi untuk melindungi data.
Jika Anda harus menggunakan WiFi publik, pilih jaringan yang memerlukan login atau registrasi, seperti jaringan di hotel atau bandara. Jaringan ini cenderung lebih aman karena memerlukan otentikasi sebelum Anda dapat terhubung. Selalu waspada terhadap jaringan WiFi yang tersedia, terutama yang tidak memerlukan kata sandi atau memiliki nama yang mencurigakan.
5. Perbarui Perangkat Lunak
Pastikan perangkat Anda selalu menggunakan versi perangkat lunak terbaru. Pembaruan perangkat lunak sering kali mencakup perbaikan keamanan yang melindungi Anda dari ancaman terbaru. Dengan selalu memperbarui perangkat lunak, Anda dapat mengurangi risiko terkena serangan siber.
Selain sistem operasi, pastikan juga aplikasi mobile banking yang Anda gunakan selalu diperbarui. Pembaruan aplikasi sering kali mencakup perbaikan bug dan peningkatan fitur keamanan yang dapat melindungi informasi perbankan Anda dari serangan terbaru. Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan, agar Anda selalu mendapatkan versi terbaru tanpa harus memeriksanya secara manual.
6. Gunakan Aplikasi Perbankan Resmi
Selalu gunakan aplikasi perbankan resmi yang diunduh dari toko aplikasi terpercaya seperti Google Play Store (Android) atau App Store (iOS). Aplikasi resmi biasanya memiliki fitur keamanan tambahan yang tidak tersedia di versi web, seperti otentikasi biometrik dan enkripsi data.
Hindari mengunduh aplikasi perbankan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Aplikasi palsu dapat berisi malware yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi Anda. Sebelum mengunduh aplikasi, periksa ulasan dan peringkat pengguna untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut resmi dan dapat dipercaya.
7. Matikan Koneksi Otomatis ke WiFi
Nonaktifkan fitur yang memungkinkan perangkat Anda terhubung secara otomatis ke jaringan WiFi terbuka. Ini mencegah perangkat Anda terhubung ke jaringan yang tidak aman tanpa sepengetahuan Anda. Anda dapat mengaktifkan koneksi manual untuk memastikan bahwa Anda hanya terhubung ke jaringan yang Anda percayai.
Untuk menonaktifkan koneksi otomatis ke WiFi, buka pengaturan WiFi di perangkat Anda dan cari opsi “Hubungkan secara otomatis” atau “Auto-join”. Nonaktifkan opsi ini untuk jaringan publik yang tidak dikenal. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol jaringan mana yang dapat diakses oleh perangkat Anda, sehingga mengurangi risiko terhubung ke jaringan yang tidak aman.
8. Gunakan Fitur Keamanan Tambahan di Aplikasi Perbankan
Banyak aplikasi perbankan modern menawarkan fitur keamanan tambahan yang dapat Anda aktifkan untuk melindungi akun Anda. Beberapa fitur ini termasuk pengenalan wajah atau sidik jari untuk otentikasi, notifikasi instan untuk transaksi yang mencurigakan, dan batas transaksi harian untuk mencegah penarikan dana yang tidak sah.
Aktifkan semua fitur keamanan yang tersedia di aplikasi perbankan Anda. Misalnya, jika aplikasi mendukung pengenalan wajah atau sidik jari, gunakan fitur ini untuk meningkatkan keamanan login. Selain itu, aktifkan notifikasi instan agar Anda segera mengetahui jika ada transaksi yang mencurigakan di akun Anda.
9. Edukasi Diri tentang Keamanan Siber
Penting untuk terus mengedukasi diri Anda tentang ancaman siber terbaru dan cara melindungi diri dari mereka. Banyak bank dan lembaga keuangan menyediakan sumber daya edukasi yang dapat membantu Anda memahami risiko dan langkah-langkah keamanan yang dapat diambil.
Baca blog, artikel, atau ikuti seminar online yang membahas topik keamanan siber. Dengan terus mengedukasi diri, Anda dapat lebih siap menghadapi ancaman siber dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi informasi perbankan Anda.
Baca Juga: Tips Amankan Privasi Saat Menggunakan WiFi Publik
Kesimpulan
Menggunakan aplikasi mobile banking dengan WiFi publik memang menawarkan kemudahan, tetapi juga membawa risiko yang signifikan. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko dan menjaga informasi perbankan Anda tetap aman. Selalu waspada dan prioritaskan keamanan saat bertransaksi secara online. Semoga tips ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menggunakan layanan mobile banking dengan lebih aman.