Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Universidad de la República Montevideo, Uruguay, telah mengungkap modus penipuan baru yang dilancarkan oleh hacker melalui kabel HDMI. Dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI), kabel HDMI dapat dimanipulasi untuk memata-matai pemiliknya, menjadikannya alat yang efektif bagi penjahat siber. Jutaan pengguna kabel HDMI kini berisiko terhadap serangan mata-mata ini.

Teknologi AI sebagai Senjata Hacker

Para peneliti, Santiago Fernández, Emilio Martínez, Gabriel Varela, dan Pablo Musé Federico Larroca, mempublikasikan temuan mereka di server pracetak arXiv. Dalam penelitian ini, mereka menjelaskan bahwa sinyal digital yang dipancarkan oleh kabel HDMI komputer dapat ditangkap dan diinterpretasikan untuk merekonstruksi teks pada layar komputer. Teknologi kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk memanfaatkan sinyal tersebut sehingga informasi yang ditampilkan di layar dapat diakses oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Penelitian ini menemukan bahwa sinyal digital yang dipancarkan oleh kabel HDMI memiliki potensi besar untuk disadap. Teknologi AI yang semakin canggih memungkinkan hacker untuk menangkap dan menginterpretasikan sinyal tersebut dengan akurasi yang tinggi. Dengan memanfaatkan teknik pembelajaran mendalam (deep learning). Sinyal yang tertangkap dapat dikembalikan ke bentuk gambar aslinya. Memungkinkan penjahat siber untuk mengakses informasi yang sangat sensitif.

Fokus Penelitian: Emisi Elektromagnetik TEMPEST

Penelitian ini berfokus pada emisi elektromagnetik yang tidak disengaja, yang dikenal dengan istilah ‘TEMPEST’. Secara historis, TEMPEST dihubungkan dengan sinyal video analog. Namun, metode penyadapan yang sebelumnya digunakan untuk sinyal analog tidak efektif untuk tampilan digital, karena menghasilkan gambar yang tidak jelas dan sulit untuk dibaca.

TEMPEST merupakan fenomena di mana perangkat elektronik memancarkan sinyal elektromagnetik yang dapat ditangkap dan diinterpretasikan. Dalam konteks kabel HDMI, sinyal ini dapat berisi informasi visual yang sedang ditampilkan di layar komputer. Sinyal yang tidak disengaja ini. Jika tertangkap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dapat digunakan untuk merekonstruksi gambar atau teks yang sedang ditampilkan.

Pendekatan Pembelajaran Mendalam untuk Meningkatkan Akurasi

Untuk mengatasi tantangan ini, para peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk memetakan sinyal elektromagnetik yang tertangkap kembali ke gambar aslinya. Mereka menyusun masalah ini sebagai masalah terbalik dan melatih jaringan saraf untuk menginterpretasikan sinyal yang terdegradasi. Metode ini secara signifikan meningkatkan akurasi dalam membaca teks dari sinyal yang tertangkap.

Dalam pembelajaran mendalam, jaringan saraf dilatih menggunakan data yang sangat besar untuk mengenali pola dan menghasilkan prediksi yang akurat. Dalam kasus ini, jaringan saraf dilatih dengan data sinyal elektromagnetik yang dihasilkan oleh kabel HDMI. Dengan begitu, jaringan saraf dapat belajar mengenali dan menginterpretasikan sinyal yang tertangkap dengan lebih baik, mengurangi kemungkinan kesalahan dalam merekonstruksi teks atau gambar.

Pentingnya Frekuensi dan Sampel Pelatihan

Dalam makalah peneliti, mereka menekankan pentingnya menyetel sistem pada frekuensi tertentu dan membuat sampel pelatihan tanpa perlu pengaturan TEMPEST yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pelatihan jaringan saraf sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan efisien dalam mendeteksi sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI.

Frekuensi yang tepat sangat penting dalam proses ini karena sinyal elektromagnetik yang dipancarkan oleh perangkat elektronik memiliki karakteristik frekuensi yang berbeda. Dengan menyetel sistem pada frekuensi yang tepat, peneliti dapat menangkap sinyal yang lebih jelas dan meminimalkan gangguan. Selain itu, dengan membuat sampel pelatihan yang realistis, jaringan saraf dapat belajar dengan lebih efektif, meningkatkan kemampuan mereka dalam menginterpretasikan sinyal yang tertangkap.

Risiko bagi Pemerintah dan Perusahaan

Meskipun kemungkinan seseorang menggunakan metode ini untuk memata-matai masyarakat umum sangat kecil, pemerintah dan perusahaan menjadi target yang paling berisiko. Informasi sensitif yang dimiliki oleh kedua pihak ini dapat menjadi incaran utama para penjahat siber yang menggunakan teknologi ini untuk melakukan aksi mata-mata.

Pemerintah dan perusahaan sering kali memiliki data yang sangat penting dan rahasia. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu, penting bagi kedua pihak ini untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi mereka dari ancaman siber. Ini termasuk mengadopsi teknologi keamanan terbaru, mengawasi aktivitas jaringan, dan melatih staf untuk mengenali tanda-tanda serangan siber.

Cara Melindungi Diri dari Serangan Kabel HDMI

Untuk melindungi diri dari ancaman ini, masyarakat umum dapat melakukan beberapa langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko serangan mata-mata melalui kabel HDMI:

Menggunakan Kabel Berpelindung

Kabel HDMI berpelindung dapat mengurangi emisi elektromagnetik yang tidak disengaja sehingga lebih sulit bagi pihak ketiga untuk menangkap sinyal tersebut. Pelindung pada kabel HDMI berfungsi sebagai penghalang fisik yang menghalangi sinyal elektromagnetik keluar dari kabel. Dengan demikian, sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI akan tetap berada dalam area yang lebih terbatas dan lebih sulit untuk diakses oleh pihak luar.

Penerapan Penghalang Fisik

Menempatkan penghalang fisik di sekitar kabel HDMI dapat membantu mencegah sinyal elektromagnetik menyebar ke area yang lebih luas. Penghalang fisik ini bisa berupa bahan yang mampu menyerap atau memantulkan sinyal elektromagnetik, seperti logam. Dengan menggunakan penghalang fisik, sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI akan terhalang dan tidak dapat menyebar ke area yang lebih luas. Sehingga lebih sulit untuk ditangkap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Penempatan Monitor Jauh dari Jendela

Menempatkan monitor jauh dari jendela atau area terbuka dapat mengurangi kemungkinan sinyal elektromagnetik tertangkap oleh pihak luar. Sinyal elektromagnetik yang dipancarkan oleh monitor dapat dengan mudah keluar melalui jendela atau area terbuka. Memungkinkan pihak luar untuk menangkap sinyal tersebut. Dengan menempatkan monitor di area yang lebih terlindungi, seperti di tengah ruangan atau di belakang dinding, sinyal yang dipancarkan akan lebih sulit untuk diakses oleh pihak luar.

Penggunaan Teknik Penyaringan Sinyal

Menggunakan teknik penyaringan sinyal dapat membantu mengurangi gangguan dan meningkatkan keamanan sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI. Teknik penyaringan sinyal melibatkan penggunaan perangkat atau metode yang dapat memblokir atau mengurangi sinyal elektromagnetik yang tidak diinginkan. Dengan menggunakan teknik ini, sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI akan lebih bersih dan lebih sulit untuk ditangkap oleh pihak luar.

Menggunakan Perangkat Keamanan Tambahan

Selain langkah-langkah di atas, pengguna juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat keamanan tambahan untuk melindungi kabel HDMI mereka. Perangkat keamanan ini bisa berupa perangkat yang dirancang khusus untuk mencegah penyadapan sinyal elektromagnetik, seperti pelindung sinyal atau perangkat enkripsi. Dengan menggunakan perangkat keamanan tambahan, pengguna dapat meningkatkan tingkat perlindungan terhadap sinyal yang dipancarkan oleh kabel HDMI.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan di WhatsApp Terbaru!

Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Universidad de la República Montevideo telah mengungkap ancaman baru bagi pengguna teknologi, khususnya kabel HDMI. Dengan memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Pengguna dapat melindungi diri dari potensi serangan mata-mata yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Pemerintah dan perusahaan harus lebih waspada terhadap ancaman ini dan meningkatkan sistem keamanan mereka untuk mencegah kebocoran informasi yang dapat merugikan.