TikTok terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengalaman pengguna dengan meluncurkan sejumlah pembaruan menarik pada fitur pesan langsung (DM). Salah satu pembaruan yang paling dinantikan adalah fitur group chat, yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dalam grup dengan hingga 32 orang. Inovasi ini menjadi angin segar bagi pengguna TikTok yang ingin berinteraksi lebih dinamis dan interaktif di platform yang terus berkembang pesat.

Fitur Group Chat TikTok: Solusi Baru untuk Interaksi yang Lebih Kaya

TikTok, sebagai platform media sosial yang berkembang pesat, memahami kebutuhan penggunanya akan fitur-fitur yang mendukung interaksi lebih intensif. Oleh karena itu, ByteDance, perusahaan induk TikTok, memperkenalkan fitur group chat yang memungkinkan pengguna untuk membentuk grup obrolan dengan kapasitas hingga 32 orang. Meski fitur ini belum sepenuhnya tersedia untuk semua pengguna. Mereka yang sudah memiliki akses dapat langsung memanfaatkan fitur baru ini untuk memperkaya pengalaman berkomunikasi.

Pembaruan ini datang sebagai respons atas permintaan yang tinggi dari pengguna TikTok. Yang menginginkan cara berinteraksi lebih beragam di luar fitur DM satu lawan satu yang selama ini tersedia. Group chat memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam diskusi lebih luas dan mendalam dengan lebih banyak orang, baik untuk berbagi ide, berbincang mengenai konten, atau sekadar berkomunikasi dalam lingkup yang lebih besar.

Cara Mengakses dan Menggunakan Fitur Group Chat TikTok

TikTok menawarkan beberapa cara yang mudah dan praktis untuk memulai obrolan grup, sehingga pengguna dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan fitur baru ini. Dari kotak masuk, pengguna hanya perlu mengetuk tombol Chat yang terletak di bagian atas layar, atau memilih nama dari daftar pesan yang ada. Setelah itu, pengguna dapat mengklik “Opsi lainnya…” untuk memilih teman-teman yang ingin diundang ke dalam obrolan grup. Langkah terakhir adalah mengetuk “Mulai obrolan grup” untuk memulai percakapan dalam grup tersebut.

Selain metode ini, TikTok juga memberikan opsi lain yang tidak kalah praktis untuk memulai obrolan grup, yaitu dengan membagikan kiriman kepada beberapa orang sekaligus. Misalnya, jika pengguna memiliki video yang ingin dibahas bersama lebih dari satu orang, cukup ketuk tombol Bagikan, lalu pilih opsi ‘Buat obrolan grup’. Setelah itu, pengguna dapat memilih teman-teman yang ingin diajak diskusi, menambahkan pesan jika diperlukan, dan memulai percakapan tentang video tersebut.

Kedua metode ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam berkomunikasi secara lebih efisien dan efektif. Dengan fitur group chat, diskusi tentang konten video atau topik lainnya bisa dilakukan secara simultan dalam satu ruang obrolan, tanpa perlu beralih antar percakapan satu per satu.

Batasan Usia dan Kebijakan Keamanan dalam Penggunaan Group Chat

Meskipun fitur group chat di TikTok menawarkan banyak keuntungan. TikTok tetap memberlakukan batasan usia tertentu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penggunanya, terutama yang masih berada di bawah umur. Pengguna yang berusia antara 13 hingga 15 tahun tidak diizinkan untuk mengakses fitur obrolan grup ini. Langkah ini diambil untuk melindungi pengguna muda dari potensi risiko interaksi dalam grup yang mungkin tidak mereka kenali atau pahami dengan baik.

Bagi remaja yang berusia 16 dan 17 tahun. Mereka masih dapat bergabung dalam obrolan grup dengan syarat bahwa ada setidaknya satu teman bersama di dalam grup tersebut. Ketentuan ini memastikan bahwa remaja hanya terlibat dalam obrolan grup yang memiliki hubungan sosial yang sudah mereka kenal sebelumnya, sehingga meminimalkan kemungkinan interaksi yang tidak diinginkan.

Selain itu, jika pengguna remaja ingin membuat obrolan grup mereka sendiri. Mereka diwajibkan untuk meninjau dan menyetujui secara manual siapa saja yang akan bergabung dalam grup tersebut. Kebijakan ini memberikan kontrol lebih kepada pengguna muda untuk memastikan bahwa mereka hanya berkomunikasi dengan orang-orang yang mereka percaya. TikTok juga terus memperbarui kebijakan keamanan mereka untuk memastikan bahwa platform ini tetap menjadi ruang yang aman bagi semua penggunanya, terutama bagi pengguna muda yang lebih rentan terhadap risiko online.

Stiker Kustom di DM: Ekspresi Lebih Kreatif dalam Berinteraksi

Tidak hanya menghadirkan fitur group chat, TikTok juga memperkenalkan fitur baru lainnya yang tak kalah menarik, yaitu stiker di DM. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara lebih visual dan kreatif melalui stiker yang dapat dikustomisasi. Dengan adanya stiker kustom, pengguna dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih personal dan unik. Menjadikan komunikasi melalui DM semakin menyenangkan.

Pengguna TikTok dapat dengan mudah membuat dan mengunggah stiker kustom mereka sendiri. Yang kemudian dapat digunakan oleh siapa saja dalam obrolan. Ini membuka peluang bagi pengguna untuk mengekspresikan ide, perasaan, atau bahkan kreativitas mereka melalui stiker yang dirancang khusus. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk berbagi stiker dengan teman-teman mereka. Menciptakan cara baru untuk berinteraksi di platform ini.

Stiker kustom ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu elemen yang memperkaya pengalaman pengguna dalam berkomunikasi di TikTok. Dengan semakin banyaknya pilihan stiker yang tersedia, pengguna dapat menemukan stiker yang paling sesuai dengan mood atau pesan yang ingin mereka sampaikan. Menjadikan obrolan lebih hidup dan dinamis.

TikTok vs Facebook: Persaingan dalam Fitur Video Pendek

Di tengah inovasi yang dilakukan TikTok, Facebook sebagai salah satu raksasa media sosial tidak tinggal diam. Menyadari bahwa video pendek menjadi salah satu format konten yang paling digemari saat ini. Facebook berupaya untuk mengimbangi popularitas TikTok dengan menggenjot fitur video pendek di platform mereka. Tom Alison, VP of Facebook di Meta, menyatakan bahwa Facebook kini tengah beradaptasi untuk mendukung berbagai format video, termasuk video panjang, video pendek, video langsung, hingga Reels.

Facebook melihat bahwa video pendek memiliki potensi besar untuk menarik perhatian pengguna, terutama di kalangan dewasa muda. Video pendek lebih mudah dibagikan, lebih cepat ditonton, dan seringkali lebih engaging dibandingkan format video lainnya. Oleh karena itu, Facebook memperbarui pengalaman video mereka agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna saat ini.

“Kami masih memiliki konten video panjang yang hebat. Video langsung yang luar biasa, dan format-format lain yang populer di kawasan Asia-Pasifik,” ungkap Tom Alison. Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun video pendek menjadi tren. Facebook tidak melupakan format video lainnya yang juga memiliki pangsa pasar yang besar.

Strategi Facebook untuk Menarik Pengguna Muda Melalui Video Pendek

Facebook memahami bahwa untuk tetap relevan di era digital yang terus berkembang, mereka harus mampu mengikuti tren yang sedang berlangsung. Salah satu tren terbesar saat ini adalah popularitas video pendek, yang dipelopori oleh TikTok. Untuk bersaing di pasar ini, Facebook terus berinovasi dan mengoptimalkan fitur video pendek mereka, seperti Reels, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek dengan mudah.

Selain itu, Facebook juga berupaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan membuat antarmuka yang lebih intuitif dan ramah pengguna. Sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan menikmati konten video pendek. Ini termasuk pembaruan algoritma yang lebih baik untuk merekomendasikan video-video yang sesuai dengan minat pengguna. Serta meningkatkan kualitas video agar lebih menarik dan nyaman untuk ditonton.

Tom Alison juga menyoroti bahwa konsumsi konten video di Facebook dan Instagram kini mencapai lebih dari 60 persen dari total waktu aktivitas digital pengguna. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya konten video dalam strategi Facebook untuk menarik dan mempertahankan pengguna di platform mereka. Dari total konsumsi video tersebut, format video Reels menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Yang menegaskan popularitas video pendek di kalangan pengguna media sosial.

Tantangan dan Peluang dalam Persaingan Fitur Video Pendek

Persaingan antara TikTok dan Facebook dalam hal fitur video pendek mencerminkan bagaimana kedua platform ini berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan konten yang menarik dan relevan bagi penggunanya. Bagi TikTok, fitur group chat dan stiker kustom di DM merupakan langkah strategis untuk memperkuat keterikatan pengguna dan memperluas cakupan interaksi sosial di platform mereka.

Sementara itu, bagi Facebook, upaya untuk menggenjot fitur video pendek merupakan respons langsung terhadap meningkatnya permintaan pengguna akan konten yang cepat, mudah dikonsumsi, dan dapat dibagikan dengan luas. Dengan terus berinovasi dan memperbaiki fitur-fitur mereka. Baik TikTok maupun Facebook berharap dapat mempertahankan basis pengguna mereka sekaligus menarik pengguna baru di tengah persaingan yang semakin ketat.

Keberhasilan dalam persaingan ini tidak hanya ditentukan oleh seberapa baik platform dapat memenuhi kebutuhan pengguna saat ini. Tetapi juga oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan preferensi pengguna di masa depan. Oleh karena itu, baik TikTok maupun Facebook terus berupaya untuk menghadirkan fitur-fitur baru yang relevan dan menarik. Serta memastikan bahwa pengguna mereka mendapatkan pengalaman terbaik saat berinteraksi di platform tersebut.

Baca Juga: TikTok Notes Rilis Jadi Pesaing Instagram

Kesimpulan

TikTok dan Facebook terus bersaing dalam menghadirkan fitur-fitur inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dan menikmati konten video. TikTok, dengan fitur group chat dan stiker kustom di DM, memberikan solusi baru bagi pengguna untuk berkomunikasi lebih interaktif dan kreatif. Di sisi lain, Facebook terus menggenjot fitur video pendek seperti Reels untuk menarik perhatian pengguna muda. Kedua platform ini menunjukkan komitmen mereka dalam mengikuti tren dan menyediakan pengalaman terbaik bagi pengguna di era digital yang terus berkembang.