Ketika memulai bisnis, sangat penting untuk menghindari utang sebisa mungkin. Utang dapat menjadi beban berat bagi keuangan atau kondisi finansial usaha, dan bisa menghambat pertumbuhan bisnis.
Namun, para pelaku usaha sebaiknya juga menghindari utang ini. Hal ini penting agar kita tidak terjebak dalam lingkaran bunga pinjaman tinggi atau jebakan “gali lubang tutup lubang”. Meskipun memulai dan mengembangkan bisnis seringkali membutuhkan dana besar, ada cara untuk melakukannya tanpa berutang! Bagaimana caranya? Mari kita bahas beberapa tips untuk pelaku usaha menjalankan bisnis tanpa harus berutang. Ayo kita simak!
Daftar Isi
- 1 Strategi Perencanaan Bisnis yang Bijaksana
- 2 Mengelola Pengeluaran dengan Anggaran yang Tepat
- 3 Mengutamakan Peningkatan Pendapatan
- 4 Menyisihkan Sebagian Keuntungan untuk Tabungan Bisnis
- 5 Mengoptimalkan Sumber Daya yang Tersedia
- 6 Mengembangkan Strategi Kemitraan dengan Mitra Bisnis
- 7 Mempertimbangkan Pendanaan Alternatif (Crowdfunding atau Penggalangan Dana Online)
- 8 Menjaga Kredit Bisnis
- 9 Menjaga Keseimbangan Emosional agar Tetap Stabil
- 10 Kesimpulan
Strategi Perencanaan Bisnis yang Bijaksana
Bagi para pelaku usaha yang baru memulai atau ingin mengembangkan bisnis diperlukan strategi bisnis yang bagus, langkah awal yang sangat penting adalah menyusun rencana bisnis yang komprehensif. Rencana ini harus mencakup proyeksi pendapatan, biaya, dan sumber dana yang dibutuhkan secara detail. Perencanaan bisnis yang matang dapat membantu kita menghindari utang yang tidak perlu.
Dalam perencanaan bisnis, pastikan untuk menetapkan tujuan dan model bisnis yang jelas. Terutama bagi pemula, hal ini akan memudahkan dalam mencari sumber modal yang tepat serta menarik investor atau mitra bisnis. Sebagai contoh, jika kita ingin memulai bisnis makanan ringan yang kekinian, berikut adalah komponen yang perlu disertakan dalam rencana:
- Nama/Identitas Bisnis: Contoh, Keripik Singkong “Cassavella” – Cemilan Enak untuk Menemani Hari-harimu!
- Deskripsi Singkat Tujuan dan Model Bisnis: Misalnya, Keripik Singkong “Cassavella” dikembangkan untuk memenuhi keinginan masyarakat akan camilan yang kekinian. Sertakan nilai-nilai keunggulan produk dalam model bisnis, misalnya dengan menggunakan Kanvas Model Bisnis (BMC).
- Proyeksi Pendapatan: Hitung biaya produksi, sumber dana, dan aliran kas bisnis. Sebagai contoh, jika produksi satu kali menghasilkan 40 bungkus keripik singkong dengan biaya operasional sekitar 300.000 rupiah, kita perlu menentukan sumber dana yang dapat diakses untuk operasional (seperti tabungan pribadi). Jangan lupa menyesuaikan harga jual agar tetap menguntungkan!
Mengelola Pengeluaran dengan Anggaran yang Tepat
Selanjutnya, penting untuk terbiasa memantau kondisi keuangan secara rutin. Praktik ini membantu kita menyusun sistem anggaran yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Beberapa contoh yang bisa dicoba adalah penganggaran berbasis nol, skema 50:30:20, atau sistem amplop:
- Penganggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting): Sistem anggaran ini menetapkan fungsi dan tujuan spesifik dari setiap pendapatan yang diperoleh. Misalnya, alokasi anggaran untuk transportasi, bahan baku, dan lainnya.
- Skema 50:30:20: Skema ini umumnya digunakan oleh mereka yang memiliki penghasilan tetap. Alokasinya dibagi dalam persentase yang diurutkan dari total penghasilan: 50% untuk kebutuhan dan pengeluaran operasional, 30% untuk keinginan atau wishlist pribadi, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
- Sistem Amplop: Sistem ini membagi setiap jenis pengeluaran ke dalam amplop berbeda sesuai dengan peruntukannya. Misalnya, amplop untuk pembelian bahan baku keripik, amplop untuk sewa kios/toko, dan lain-lain.
Untuk mempermudah, kita juga dapat menggunakan aplikasi keuangan yang dapat menyusun anggaran secara otomatis dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Selain menyusun anggaran, juga penting untuk mengendalikan pengeluaran bisnis.
Identifikasi area di mana kita dapat menghemat uang, seperti biaya operasional yang kurang efisien atau pengeluaran pribadi yang bisa dikurangi. Dengan mengelola pengeluaran ini, kita dapat mengurangi kebutuhan akan utang. Namun, jika terdapat utang dari periode bisnis sebelumnya, jangan ragu untuk menyusun anggaran pembayaran utang yang sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.
Mengutamakan Peningkatan Pendapatan
Langkah selanjutnya adalah berupaya meningkatkan pendapatan bisnis secara terus-menerus. Cara ini dapat dilakukan dengan memperluas pangsa pasar atau segmen konsumen, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau mengembangkan konten promosi yang menarik perhatian.
Setelah pendapatan cukup stabil, alokasikan sebagian keuntungan untuk mengembangkan jenis produk baru sebagai terobosan dalam bisnis kita. Peningkatan pendapatan yang signifikan dapat mengurangi ketergantungan pada utang untuk membiayai kegiatan bisnis.
Sebagai contoh, dari bisnis keripik singkong sebelumnya, kita dapat menciptakan varian rasa atau produk baru. Produk inovatif ini dapat membantu meningkatkan sumber pendapatan dan menjangkau lebih banyak konsumen. Selain itu, strategi kemasan edisi khusus dapat menciptakan efek FOMO (Fear of Missing Out), seperti edisi khusus untuk bulan Ramadhan.
Menyisihkan Sebagian Keuntungan untuk Tabungan Bisnis
Daripada mengalokasikan seluruh keuntungan bisnis kita, lebih baik menyisihkan sebagian sebagai cadangan atau dana untuk pengembangan bisnis di masa depan. Simpanan ini dapat menjadi tabungan bisnis yang berguna saat menghadapi situasi darurat atau peluang bisnis yang menjanjikan. Selain itu, tabungan ini juga membantu menjauhkan kita dari utang, tentunya! Besaran tabungan ini sebaiknya minimal 20% dari total laba bersih yang diperoleh, atau dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis saat ini.
Mengoptimalkan Sumber Daya yang Tersedia
Jika diperlukan untuk mengambil pinjaman atau hutang demi kebutuhan bisnis, sebaiknya manfaatkan terlebih dahulu sumber daya yang sudah ada sebelum memutuskan untuk berutang tambahan. Misalnya, gunakan keuntungan atau tabungan yang sudah ada, ajukan kerja sama dengan mitra bisnis, atau cari pendanaan dari investor atau modal ventura.
Selain itu, pastikan kita sudah mempertimbangkan semua sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dana bisnis. Contohnya, dengan mengurangi biaya operasional dan kuantitas produk, atau dengan menjual produk secara online dari rumah untuk menghemat biaya.
Mengembangkan Strategi Kemitraan dengan Mitra Bisnis
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bermitra dengan rekan bisnis dapat menjadi sumber modal bisnis yang efektif tanpa harus berutang. Cari tahu mitra bisnis yang tepat untuk melengkapi kebutuhan bisnis kita, lalu hubungi mereka untuk memulai kerja sama yang saling menguntungkan.
Pilihlah mitra bisnis yang bersedia memberikan produk atau layanan mereka secara gratis atau dengan biaya lebih rendah. Sebagai imbalannya, bisnis kita dapat menyediakan produk atau layanan tambahan kepada mereka. Selain itu, program kemitraan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti tukar-menukar konten promosi di media sosial atau melalui skema kerjasama berbayar.
Mempertimbangkan Pendanaan Alternatif (Crowdfunding atau Penggalangan Dana Online)
Jika memang diperlukan tambahan dana untuk mengembangkan bisnis, kita dapat mempertimbangkan pendanaan alternatif seperti pinjaman dari keluarga atau teman, crowdfunding, atau program akselerator bisnis. Pendanaan alternatif ini biasanya lebih fleksibel dan lebih mudah dalam proses pendanaannya dibandingkan dengan utang tradisional.
Untuk UMKM, saat ini tersedia berbagai bentuk crowdfunding yang diatur oleh pemerintah melalui OJK, seperti Securities Crowdfunding (SCF). Konsepnya sederhana: pemilik bisnis mengajukan pendanaan dengan menjual saham, obligasi, atau sukuk kepada investor yang tertarik. Investor mendapatkan kepemilikan berdasarkan kontribusi dana mereka.
Selain SCF, ada platform crowdfunding populer seperti Kickstarter, Indiegogo, atau Patreon yang dapat digunakan untuk mempromosikan bisnis dan mengumpulkan dana dari komunitas. Jelaskan dengan jelas tentang bisnis kita, tujuan pendanaan, dan berikan insentif kepada pendukung, misalnya diskon atau gratis ongkir, agar mereka tertarik untuk ikut mendukung.
Menjaga Kredit Bisnis
Jika kita memutuskan atau terpaksa mengambil utang, penting untuk menjaga kredit bisnis agar tetap stabil. Hal ini bisa dilakukan dengan membayar tagihan tepat waktu, menghindari utang yang tidak perlu, dan menyelesaikan masalah keuangan secepat mungkin. Kestabilan kredit bisnis akan membantu mempertahankan akses ke pendanaan tambahan di masa depan.
Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan untuk memahami dan membaca seluruh syarat dan ketentuan pinjaman, termasuk suku bunga yang dikenakan. Pilih skema pinjaman yang dipertimbangkan dengan matang agar dapat dilunasi tanpa tambahan bunga yang memberatkan.
Menjaga Keseimbangan Emosional agar Tetap Stabil
Terakhir, jika kita sedang menghadapi banyak utang dan memerlukan waktu untuk melunasinya, hal-hal berikut perlu dipahami. Pertama, ingatlah bahwa memiliki utang bukanlah masalah moral. Kita bukan menjadi buruk karena memiliki hutang. Demikian pula, kita bukan menjadi baik karena bebas dari hutang. Kedua, yang perlu dilakukan adalah melunasi utang dengan cara yang layak. Tidak perlu panik atau terbawa emosi, karena pasti ada solusinya.
Jika kita ingin memperbaiki situasi finansial dan memperkuat hubungan keuangan, tidak ada salahnya untuk mendapatkan bantuan dari ahli keuangan atau perencana keuangan yang dapat memberikan arahan dan membantu merancang strategi untuk mencapai keuangan bisnis yang kokoh.
Sahabat Wirausaha, dari beberapa tips di atas kita belajar betapa pentingnya persiapan dana awal/modal dalam berbisnis. Jika ingin bebas dari utang, manfaatkan dana yang sudah ada secara optimal atau jalinlah kerja sama dengan pihak lain yang menerapkan skema win-win solution. Pengembangan bisnis tidak selalu membutuhkan pendanaan, tetapi bisa melalui kolaborasi konten untuk promosi bisnis di media sosial.
Selain itu, mengurangi atau menghindari utang akan membantu dalam mencapai kebebasan finansial yang lebih besar, memungkinkan kita fokus pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang. Mari alokasikan dana dengan efisien dan tingkatkan relasi untuk mengembangkan bisnis yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga : Fintech Nova Pulsa
Kesimpulan
Dalam artikel tersebut, kita belajar mengenai berbagai strategi untuk mengelola keuangan bisnis tanpa harus mengandalkan utang yang berlebihan. Berikut adalah beberapa kesimpulan penting:
- Perencanaan dan Pengendalian Keuangan: Penting untuk merencanakan keuangan secara bijaksana, mengelola pengeluaran dengan anggaran yang tepat, dan memantau kondisi keuangan secara teratur.
- Diversifikasi Pendapatan: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan pendapatan bisnis dengan memperluas pasar, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan produk baru.
- Menjaga Kredit dan Pendanaan: Memastikan kredit bisnis tetap stabil dengan membayar tagihan tepat waktu dan menghindari utang yang tidak diperlukan. Pertimbangkan pendanaan alternatif seperti crowdfunding untuk mengembangkan bisnis tanpa utang tradisional.
- Manajemen Emosi dan Konsultasi Keuangan: Penting untuk menjaga keseimbangan emosional terutama saat menghadapi utang, serta memperoleh bantuan dari ahli keuangan atau perencana keuangan untuk mengelola keuangan bisnis secara efektif.
- Fokus pada Kebebasan Finansial: Menghindari utang akan membantu mencapai kebebasan finansial yang lebih besar, memungkinkan fokus pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis jangka panjang.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pelaku usaha dapat mengelola bisnis mereka dengan lebih efisien dan berkelanjutan, tanpa harus terlalu mengandalkan utang yang berpotensi memberatkan keuangan bisnis.